WWF Tuntaskan Pemasangan Sepuluh Unit EWS di Bukit Batu
Alat deteksi dini kebakaran lahan EWS sudah mulai beroperasi akhir tahun ini
Pemasangan sejumlah sensor pada EWS kedua di Desa Batang Duku. Foto: Devindra Oktaviano/Riau Biru |
PEKANBARU (28/11) – Pemberdayaan kapasitas pencegahan
dini kebakaran hutan dan lahan gambut di kawasan Giam Siak Kecil – Bukit Batu
telah menunjukkan kemajuan yang siginifikan. WWF bersama mitra pengadaan PT.
Elekta Robo Indonesia (PT. ERI) berhasil menuntaskan pemasangan sepuluh unit alat
Early Warning System (EWS) yang
tersebar di tujuh desa di kecamatan Bukit Batu dan Bandar Laksamana.
Setelah mengikuti sosialisasi dan pelatihan
sistem cerdas EWS yang digelar bersama relawan PSB UNRI, WWF bersama MPA melengkapi
pemasangan sensor pada di tiang-tiang utama yang telah dipasang sejak Oktober
lalu. Pemasangan ini sekaligus merupakan praktek lapangan pengenalan dan
perawatan EWS kepada anggota Masyarakat Peduli Api yang berada di garda terdepan dalam penanganan bencana karhutla.
Pada Jumat (23/11) EWS yang ditempatkan di lahan
milik Desa Dompas menjadi EWS pertama yang berhasil beroperasi optimal.
Poniman, sekretaris desa Dompas yang sejak awal hadir menyaksikan
pemasangan langsung mengakses data yang dihasilkan dari EWS yang sementara berkode
DL-01 ini.
Dalam wawancara langsung dengan Riau Biru, Poniman menyampaikan bahwa masyarakat dan pemerintah Desa Dompas berterima kasih kepada WWF atas terpasangnya sistem pencegahan kebakaran yang baru tersebut. Beliau mengutarakan "setelah alat ini dipasang, tidak hanya sampai disini, perlu bimbingan baik dari WWF maupun PSB UNRI terkait dengan penggunaan alat ini". Pengoperasian EWS dalam tingkat yang lebih lanjut akan mampu memperkuat koordinasi dari level desa hingga level kabupaten serta melibatkan lebih banyak pihak.
Dalam lanjutan wawancara dengan Riau Biru, Poniman menambahkan "kemungkinan akan kami sampaikan ke pemerintah daerah bahwasanya kita sudah mendapatkan alat ini, dan bagaimana pemerintah untuk mendukung kedepannya supaya alat-alat ini juga terjaga dan mungkin juga dari pemerintah daerah sendiri juga bisa memfasilitasi desa-desa yang memang belum ada".
Dalam lanjutan wawancara dengan Riau Biru, Poniman menambahkan "kemungkinan akan kami sampaikan ke pemerintah daerah bahwasanya kita sudah mendapatkan alat ini, dan bagaimana pemerintah untuk mendukung kedepannya supaya alat-alat ini juga terjaga dan mungkin juga dari pemerintah daerah sendiri juga bisa memfasilitasi desa-desa yang memang belum ada".
Tujuh desa melingkupi dua kecamatan
Terdapat sepuluh titik pemasangan alat deteksi dini kebakaran yang tersebar di Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Bandar Laksamana, yakni: Desa Dompas, Desa Pakning Asal, Desa Buruk Bakul, Desa Tenggayun, Desa Api Api, Desa Tanjung Leban masing-masing sebanyak 1 unit dan Desa Batang Duku serta Desa Sepahat masing-masing 2 unit. Sama seperti yang dilaksanakan di Dompas, finalisasi pemasangan EWS di sembilan titik lainnya dilaksanakan bersama-sama MPA setelah gelaran sosialisasi dan pelatihan.
![]() |
Foto bersama pasca finalisasi pemasangan EWS kedua di Desa Sepahat pada hari Minggu (25/11). Foto: Devindra Oktaviano/Riau Biru |
Sesuai dengan aspirasi MPA setempat, WWF merencanakan agenda sosialisasi dan pelatihan lanjutan terkait penggunaan aplikasi penerima notifikasi data EWS dan metode ekspor data pada awal Desember nanti.
Tidak ada komentar